Selasa, 21 Oktober 2014

DI BAWAH KEHENDAK RAKYAT DAN KONSTITUSI

JAKARTA, 20 OKTOBER 2014

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Damai Sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya

Yang saya hormati, para Pimpinan dan seluruh anggota MPR,
Yang saya hormati, Wakil Presiden Republik Indonesia,
Yang saya hormati, Bapak Prof Dr. BJ Habibie, Presiden Republik Indonesia ke 3, Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden Republik Indonesia ke-5, Bapak Try Sutrisno, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Hamzah Haz, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9,
Yang saya hormati, Bapak Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Prof Dr Boediono, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-11,
Yang saya hormati, para pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara,
Yang saya hormati dan saya muliakan, kepala negara dan pemerintahan serta utusan khusus dari negara-negara sahabat,
Para tamu, undangan yang saya hormati,
Saudara-saudara sebangsa, setanah air,
Hadirin yang saya muliakan,

Baru saja kami mengucapkan sumpah, sumpah itu memiliki makna spritual yang dalam, yang menegaskan komitmen untuk bekerja keras mencapai kehendak kita bersama sebagai bangsa yang besar.

Kini saatnya, kita menyatukan hati dan tangan. Kini saatnya, bersama-sama melanjutkan ujian sejarah berikutnya yang maha berat, yakni mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Saya yakin tugas sejarah yang berat itu akan bisa kita pikul bersama dengan persatuan, gotong royong dan kerja keras. Persatuan dan gotong royong adalah syarat bagi kita untuk menjadi bangsa besar. Kita tidak akan pernah besar jika terjebak dalam keterbelahan dan keterpecahan. Dan, kita tidak pernah betul-betul merdeka tanpa kerja keras.

Pemerintahan yang saya pimpin akan bekerja untuk memastikan setiap rakyat di seluruh pelosok tanah air, merasakan kehadiran pelayanan pemerintahan. Saya juga mengajak seluruh lembaga Negara untuk bekerja dengan semangat yang sama dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Saya yakin, Negara ini akan semakin kuat dan berwibawa jika semua lembaga negara bekerja memanggul mandat yang telah diberikan oleh Konstitusi.

Kepada para nelayan, buruh, petani, pedagang bakso, pedagang asongan, sopir, akademisi, guru, TNI, POLRI, pengusaha dan kalangan profesional, saya menyerukan untuk bekerja keras, bahu membahu, bergotong rotong. Inilah, momen sejarah bagi kita semua untuk bergerak bersama untuk bekerja…bekerja… dan bekerja

Hadirin yang Mulia,
Kita juga ingin hadir di antara bangsa-bangsa dengan kehormatan, dengan martabat, dengan harga diri. Kita ingin menjadi bangsa yang bisa menyusun peradabannya sendiri. Bangsa besar yang kreatif yang bisa ikut menyumbangkan keluhuran bagi peradaban global.

Kita harus bekerja dengan sekeras-kerasnya untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. Samudra, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra, memunggungi selat dan teluk.

Kini saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga Jalesveva Jayamahe, di Laut justru kita jaya, sebagai semboyan nenek moyang kita di masa lalu, bisa kembali membahana.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,

Kerja besar membangun bangsa tidak mungkin dilakukan sendiri oleh Presiden, Wakil Presiden ataupun jajaran Pemerintahan yang saya pimpin, tetapi membutuhkan topangan kekuatan kolektif yang merupakan kesatuan seluruh bangsa.

Lima tahun ke depan menjadi momentum pertaruhan kita sebagai bangsa merdeka. Oleh sebab itu, kerja, kerja, dan kerja adalah yang utama. Saya yakin, dengan kerja keras dan gotong royong, kita akan akan mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,

Atas nama rakyat dan pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Yang Mulia kepala negara dan pemerintahan serta utusan khusus dari negara-negara sahabat.

Saya ingin menegaskan, di bawah pemerintahan saya, Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sebagai negara kepulauan, dan sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, akan terus menjalankan politik luar negeri bebas-aktif, yang diabdikan untuk kepentingan nasional, dan ikut serta dalam menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Pada kesempatan yang bersejarah ini, perkenankan saya, atas nama pribadi, atas nama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dan atas nama bangsa Indonesia menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dan Bapak Prof. Dr. Boediono yang telah memimpin penyelenggaraan pemerintahan selama lima tahun terakhir.

Hadirian yang saya muliakan,

Mengakhiri pidato ini, saya mengajak saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk mengingat satu hal yang pernah disampaikan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Karno, bahwa untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara damai, kita harus memiliki jiwa cakrawarti samudera; jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang dan hempasan ombak yang menggulung.

Sebagai nahkoda yang dipercaya oleh rakyat, saya mengajak semua warga bangsa untuk naik ke atas kapal Republik Indonesia dan berlayar bersama menuju Indonesia Raya. Kita akan kembangkan layar yang kuat. Kita akan hadapi semua badai dan gelombang samudera dengan kekuatan kita sendiri. Saya akan berdiri di bawah kehendak rakyat dan Konstitusi. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa merestui upaya kita bersama.

Merdeka !!!, Merdeka !!! Merdeka !!!
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Semoga Tuhan memberkati,
Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya

Joko Widodo


*pidato pertama Presiden RI ke-7

Kamis, 18 September 2014

Lintasan Pagi

Percayalah kawan, bahwa mereka benar-benar bersungguh-sungguh dengan kesungguhan yang sangat serius dan kematangan yang terencana, untuk MENGENDALIKAN Indonesia hingga buih yang dilautan ini tergiring ke selokan-selokan yang tersumbat. Isu yang selalu terkemuka bukan isu lemparan, melainkan isu-isu yang tersurvei dengan presisi dan matang bahwa ada beberapa hal yang sangat dapat dengan cepat mengalihkan perhatian manusia Indonesia dari semangat dan perencanaan Kebangkitan Bangsa. Mereka memainkan perasaan kita, dan banyak manusia Indonesia (kita) terbawa suasana dengan sibuk mencaci maki tanpa resolusi, dan keadaan pun tak berubah. Bahkan disaat kita menghujat, disaat yang sama belum tentu kita siap berkorban untuk pertarungan kebangkitan umat. Ma'rifah mereka tentang Indonesia baik dari geografis, demografis, psikologis dan segala karakter serta potensi Kebangsaan, mereka kenal dengan baik lebih dari kita yang mengaku anak bangsa Ibu pertiwi.

Kamis, 10 Juli 2014

Gina Puspita, Dr. Ing
GINA PUSPITA, Dr. Ing., (1963- M)
Ahli aeronautika (pesawat terbang) lulusan
Ensae Prancis. Ia pernah membuat model baling-
baling pesawat yang kini masih dipakai untuk
helikopter canggih seperti Puma dan Aluet.
Lahir di Bogor 8 september 1963. Ia
merupakan lulusan Ensae yang merupakan
perguruan tinggi dibidang aeronautika tertua di
Prancis dan ia adalah satu-satunya orang asing
yang sekolah ditempat itu diangkatannya. BJ
Habibie sangat membanggakan kemampuannya,
Habibie menyampaikan bahwa Ginalah orang yang
mampu menandingi nilainya ketika sekolah di
Jerman.
Selain bekerja di IPTN ia juga mengajar
dibeberapa perguruan tinggi: dosen luar biasa di
jurusan penerbangan ITB, mengajar di Akademi
Tekhnik aeronautika Siliwangi (Atas) Bandung,
dan Universitas Muhammadiyah Solo

Kamis, 10 April 2014

Islam Sumber Hukum Nasional (1)



REPUBLIKA.CO.ID, Nilai-nilai Islam memengaruhi proses pembentukan nasional. Hukum Islam bukan lagi sekadar sumber persuasif, melainkan telah menjadi sumber otoritatif dalam hukum tata negara Indonesia.

Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva mengatakan, sekarang ini seiring dengan demokratisasi, upaya mentransformasikan hukum dan nilai-nilai Islam dalam materi hukum nasional semakin tidak terbendung.

Dengan begitu, secara implisit banyak peraturan perundang-undangan Indonesia yang mengadopsi nilai-nilai Islam, baik secara formal maupun materiil

Senin, 17 Maret 2014

PKS adalah karunia Allah untuk kebaikan Indonesia

Oleh Dr. Amir Faishol Fath
Pakar Tafsir Al-Qur'an

1. Seandainya mereka tahu bagaimana indahnya pertemuan Kader PKS tgl 16 Maret di GBK, mereka akan dukung PKS.

2. Saya menangis ketika melihat menyanyi : Ayo bersama kobarkan semangat Indonesia, PKS nomer tiga, PKS tetap di hati.

3. Seharusnya semua umat Islam bersatu mendukung kebaikan ini. PKS adalah karunia Allah untuk kebaikan Indonesia.

4. Benar, saya katakan dg jujur, seandainya semua partai jujur ingin kebaikan bagi Indonesia niscaya mereka akan melebur menjadi PKS.

5. Ayo jujurlah ngurus Indonesia, dan bergabunglah dg PKS. Jika dengar fitnah ttg PKS lakukan Cek n recek agar tidak salah paham.

6. Saya katakan kpd PKS, bersyukurlah, jaga hati dari kesombongan, jaga kadernya yg menjadi pejabat negara jangan terlena dg dunia.

7. Ya Allah bukalah hati umat Islam negeri ini bahwa ada wadah terbaik untuk salurkan cita2nya untuk perbaiki negeri ini, yaitu PKS
#menang

8. Wahai tokoh2 umat Islam negeri ini, jangan segera prasangka buruk kpd PKS, Lihat isi hati partai ini, mereka baik2 semua.

9. Sungguh saya melihat sendiri mereka jujur ingin membawa negeri ini kpd keberkahan dan kesejahtraan.

10. Lihat di DPP PKS mereka kerja keras siang malam memikirkan bagaimana supaya bangsa
ini dibanggakan dunia.

11. Sungguh saya tahu bahwa pendukung mereka orang-orang lemah, yg hanya bisa berdoa dan meteskan air mata.

12. Jangan segera terima apa kata orang & media berupa ejekan thdp PKS, tanyakan dulu kepada sumber aslinya agar tdk ikut dosa gosip.

13. Sungguh PKS sejauh yg saya tahu telah mewakafkan dirinya untuk kejayaan Indonesia, sambutlah kahadirannya dg hati yg senang.

14. Jika anda melihat ada oknom yg menurut anda berbuat salah, segera beritahukan kepada PKS pasti ia akan segera lakukan tindakan.

15. Saya juga sama dg anda akan terus mendukung PKS selama ia tetap bersih dan komitmen memenuhi janjinya.

16. Saya juga bagian dari bangsa ini yg sudah lama rindu Indonesia berdaya & bermartabat, dan saya melihat PKS spirit menuju ke sana.

17. Cari mana ada partai yg kadernya mau membayar iuran untuk partainya sampai Kader
yg paling miskin sekaliipun, ini hanya di PKS.

18. Benar, PKS adlh karunia untuk Indonesia kalau anda umat Islam tdk mau dukung, lihatlah nanti Allah gerakan orang lain mendukungnya.

19. Buka isi hati PKS anda akan temui satu kata: Cinta Indonesia, Cinta bangsa ini, Cinta kemanusiaan.

20. Ya Allah bukalah hati saudara2ku agar melihat dg hati yg jernih kebaikan PKS.

21. Sungguh setiap pesan yg aku tulis di sini adalah tetesan airmataku, aku jujur aku memangis ketika menulis semua pesan ini.

22. Jangan minta uang kpd PKS, karena PKS hanya punya cinta kepada anda sebagai bangsa.

23. Saya katakan kpd PKS, jangan bermain uang, jangan ajari Rakyat korup, karena Rakyat yg korup akan lahirkan pemimpin korup.

*sumber: dari twit beliau @amirfath

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...